Menurut kalian, apa definisi bahagia? Apa yang
membuat kamu bahagia?
Seikat bunga? Sekotak cokelat? Iphone 6? Sebuah CD
Original band pop favorit kamu?
Iya, masing-masing orang memiliki cara pandang
masing-masing dalam melihat kebahagiaan itu sendiri.
Jika aku ditanya, bahagia itu sederhana. Sesederhana
melihat timbangan yang tidak bergeser ke kanan. Sesederhana membeli dan memakan
lollipop sebanyak yang kamu suka. Sesederhana menghabiskan waktu dengan sinyal
WiFi yang lancar. Dan, sesederhana ketika aku diberi quality time di tengah
kesibukan dia.
Bahagia itu sesederhana demikian.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxd5MzF7zSeL6BdKT69lXYrqCj6JguFMxtGhZSmdd8_tYJPGc-BshuRCKVDYViF3bgFtxuQUIrwJ0lwZramcb0Ua55T-eMFeO70ai_GoLicHj4hgb0nTz09bU7WNr7DZP3GsYtbybfq-8/s320/part+2+(reff)%2B(3).JPG) |
dok. pribadi |
Malam sebelumnya, aku tengah merasa seperti wanita
paling bahagia. Mungkin sedikit berlebihan. Toh, apa salah jika orang jatuh
cinta bertindak berlebihan? Haha. Ini naluri manusia. Dia, glasses guy, yang
selalu sibuk dengan kegiatan kampus nya, menyempatkan diri untuk temu kangen,
dengan aku. Dia menyediakan limit time, so I deciced to go cinema. Well,
beberapa dari kalian bilang kalo “apa istimewa nonton berdua di bioskop?” “itu
udah biasa deh, gak ada spesial nya sama sekali”
Wait, itu menurut kalian. Menurut ku dan dia, ini
benar-benar sangat berharga. Dua jam memandangi layar dengan pantulan sinar
proyektor, duduk bersampingan sambil sesekali makan popcorn dan minum coke,
berpegangan tangan seakan besok tak bisa bertemu. Bahagia! Hanya satu kata,
berjuta makna.
Hari yang ditunggu tiba. Entah kenapa, handphone
tiba-tiba rewel dan minta di servis. Oke, fine. Aku bisa meminjam handphone
adik ku di rumah. Tapi aku sedang kuliah dan berakhir pada pukul setengah 5
sore, sedangkan film diputar jam 6 sore. Perjalanan ke rumah plus ke bioskop
kira-kira satu jam. Aku berpikir bahwa, tidak mungkin aku sampai tepat waktu ke
tempat ketemuan.
Sebenarnya, aku tidak berharap kencan ini
terlaksana. Aku tiba di rumah pukul 5 lewat 15 menit. Ku pinjam handphone adik
ku dan menunggu sms dari dia. Yes, dia sms! Dia bilang kalo acara kencan ini
harus terlaksana. Dia sudah menyempatkan pulang dari urusan di luar kota, demi
bertemu aku. Well, tanpa pikir panjang aku tancap gas ke tempat ketemuan dengan
dia. Rasa berdebar di sepanjang perjalanan, tak dapat dihindari.
Dia menyempatkan waktu nya, barang tiga jam, hanya
untuk quality time bersama ku. Dia yang mempunyai mobilitas tinggi, dia yang
sibuk dengan dunianya, dia yang berada jauh, tetapi seakan selalu mempunyai
rasa ingin ketemu, inilah yang membuat aku bahagia.
Sesungguhnya, waktu dan perlakuan nya yang membuat
ku seakan aku merasakan sinyal WiFi lancar, membuat ku still on my weight,
membuat ku merasakan makan lollipop sepuasnya, walau dia selalu tidak
membawakan ku lollipop, seperti hal nya “special one” sebelumnya.
“Mana lollipop ku?”, ketika dia baru saja datang di
depan gedung bioskop. Dia hanya tersenyum sambil menjiwit hidung ku. “Aku tahu
kamu suka lollipop, nanti q-time kita terganggu dengan adanya lollipop”. Dia
tertawa, aku manyun. Kita memasuki pintu 2. Dan kita menikmati film.
Aku bukan lah tipe cewek yang kencan harus dijemput
di rumah dan berangkat bersama layaknya remaja pada umumnya. Aku tak
mempermasalahkan itu.
Ketika hendak pulang, dia mengantar ku ke tempat aku
memakirkan motor, and he said “babe, i’m going to busy. Aku harap kita
baik-baik saja, sampai kita bisa q-time lagi. Aku pastikan akan mencari celah
waktu”, dia memegang tanganku dengan tangan kiri nya.
“Gak usah buat janji ketika bahagia”, kata ku sambil
menjulur lidah. “Tetap kirimi aku kabar mu sesempat mungkin, jika memang
diizinkan q-time lagi, pasti ada jalan kok, hehe”
Dia tersenyum. Tahu betapa dahsyat nya cowok
berkacamata menyunggingkan senyuman?
“Aku kembali ke kampus, melanjutkan proposal. Kamu
langsung pulang yah? Jangan tunggu kabar dari aku, aku pasti pulang larut”
“Iya, aku juga seharian dari kampus, aku pulang
mungkin langsung tidur. Haha. Kamu jangan kecapekan yah? Makan malam, semangat
nge-proposal nya!”, kata ku layaknya emak-emak yang khawatir.
“Iya, babe. Hati-hati yah?”
“You, too. Jangan pernah capek, ngeluh. Proposal mu
untuk masa depan mu juga. Untuk kita juga, mungkin”, kata ku sambil ketawa
“(senyum)”
Semacam itu lah pertemuan singkat ku dengan dia. Really
Quality Time!
Sederhana bukan? Hanya dengan menyempatkan waktu
bersama, meski pekerjaan nya mengantri di depan, tetapi selalu ada kesempatan
buat kita untuk menghabiskan waktu bersama. Tidak seperti “special one”
sebelumnya, yang sangat dekat dengan ku, tapi tidak ada usaha untuk
menyempatkan waktu bersama. Hmm.
Baiklah, hari ini aku BAHAGIA. Titik.
Ini bahagia versi sederhana ku, mana versi kalian?