Jadi,
hari ini, Jumat, 2 Maret 2018, aku dapat undangan dari Direktoral Jenderal Komunikasi dan Informasi
Publik (Dirjen KIP) Kementerian Informasi dan Komunikasi RI. Sebenarnya bukan
hanya aku saja sih, tapi ada 2 temen bloggerku yang lain yang ikut. Namanya
Fery dan Ashya. Mereka teman kenal dari blog sejak 2013. Sebenarnya, aku
lumayan kaget juga kenapa acara sebesar ini, dan diprakarsai oleh kementerian
tapi diadakan di Kota Malang, kota yang bukan Ibukota dan lebih kecil dari
Surabaya.
Baiklah,
aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Bertempat di salah satu hotel besar di
Kota Malang, kegiatan ini bekerja sama juga dengan Dinas KOMINFO Kota Malang.
Kayak kolaborasi gitu. Yang datang juga para blogger di Malang. Mayanlah, main
di hotel sambil dapat kenalan blogger baru.
Acara
dibuka secara formal oleh MC, lalu dilanjutkan materi oleh Mbak Mira Sahid,
Founder Emak Blogger. Mbak Mira lebih ngasih materi ke arah bagaimana mencari
ide saat menulis, gimana cara tulisan itu bisa menarik tanpa ada pihak yang
merasa tersakiti. Begitu sih garis besarnya. Kemudian, ada pemateri kedua, yaitu
Pak Andoko. Beliau ini adalah Tim Komunikasi Presiden. Disini beliau juga
menjelaskan beberapa kinerja Bapak Jokowi di pelosok daerah, dari ketersediaan
Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik. Tujuan dari Pak Andoko memutar video ini
untuk menunjukkan bahwa Indonesia pasti bisa menjadi negara yang maju. Sesuai
dengan tema kegiatan hari ini, “Menuju Indonesia Maju”.
|
Mbak Mira sedang Memberi Materi |
|
Salah Satu Materi dari Mbak Mira |
Agar
tidak ngantuk, Pak Andoko juga muterin video-video inspiratif tentang daerah
pelosok yang susah aliran listriknya. Videonya sih bikin haru, sampai temenku,
Ashya, nangis terharu. “Beruntung ya kita tinggal di kota besar”, begitu
katanya.
|
Pak Andoko saat Memberi Materi |
Selain
bermanfaat dari segi materi yang disampaikan, kegiatan ini juga bermanfaat
untuk menambah link atau koneksi dengan blogger lain. Menambah persaudaraan
gitulah kira-kira. Dan, apakah kalian tahu jika kegiatan seperti ini identic dengan
apa?
Kudapan
dan makan siang.
Pastilah
kalian semua tahu, kalo ada acara di hotel, resmi, apalagi dihadiri oleh staf
Kementerian, pastilah ada makanan pembuka atau kudapan di awal acara. Ada coffe
break juga. Lalu dilanjutkan dengan makan siang prasmanan di hotel dan
restoran.
Perkara
ini yang membuat aku gelisah. Aku, sejatinya suka makan. Haha. Ini ga munafik,
apalagi kalo gratisan. Iya kan? Wkwkwkwk. Namun, aku juga belajar bagaiamana
makanan yang aku ambil, atau yang berada di depanku itu harus habis total.
Piringnya
dimakan dong?
Yo
gak rek, haha. Dikira ku kuda lumping. Bersih dalam artian tidak ada makanan
sisa yang tertinggal.
Isu
ini, banyak orang yang gak tahu menahu. Sebenarnya sudah banyak komunitas atau
penggiat lingkungan berkampanye tentang isu ini, biasanya dinamakan Food Waste
atau Sampah Makanan. FYI aja sih rek, kalo kalian gak percaya, dengan
menyisakan sisa makanan di piringmu, kalian bisa merusak alam. Gak hanya itu,
dampaknya juga sangat besar syekaliiiii. Maaf lebay, hehe.
Jadi,
di kegiatan kayak gini, pastinya ada makan siang prasmanan. Dan kebanyakan,
orang-orang mengambil yang bukan porsinya. Ngambil makannya banyak banget kayak
3 hari gak makan. Terus pas setengah jalan makan, udah kekenyangan. Alhasil,
makanan di piring gak habis. Huft.
Banyak
sekali dampak negative yang ditimbulkan dari Food Waste ini. Kalo kalian
mencari di google, pasti banyak data-data tentang Food Waste. Disini, aku
jelaskan secara garis besarnya aja ya? Pasti kalian juga males baca kalo aku
kebanyakan data angka yang bikin pusing kayak mantan.
Dampak
pertama adalah menimbulkan pencemaran. Makanan hasil sisa pasti langsung berada
di pembuangan, ternyata makanan-makanan sisa itu menimbulkan gas metan yang
berbahaya, rek. Terus yak an kalo sampah makanan dibuang itu pasti menimbulkan
bau busuk. Berbahaya juga bagi saluran pernapasan dan parfummu gampang ilang,
kalah dengan bau sampah makanan. Haha.
Ternyata,
di Indonesia menjadi peringkat kedua dengan sampah makanan terbanyak. Ini data
dari The Economist Intelligence Unit pada tahun 2016. So sad yak? Padahal,
jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan di Indonesia ini,
banyaaaaaaaaaaak. Mereka loh susah nyari makan, kok kita seenaknya buang
makanan secara SADAR L
Ingin
menangos.
Banyak
kan unfaedahnya? Makanya habiskan makananmu, hehe. Meskipun Food Waste tidak
hanya berasal dari makanan di kegiatan-kegiatan prasmanan, setidaknya dengan
menghabiskan makananmu sendiri itu bisa mengurangi dampak dari Food Waste. FYI
aja, Fodd Waste bisa dilihat aja dari distributor bahan pangan, dari industri
rumah tangga juga bisa.
Disini
aku gak akan mengomentari kalian-kalian yang makanannya gak habis. Kesadaran
diri masing-masinglah ya? Hoho. Tapi kalo kami bertiga (aku, Ashya dan Fery)
jangan ditanya lagi. Kami tim pantang pulang sebelum makan di piring habis.
Hehe.
Jika
kalian tidak ingin menyumbang Food Waste, aku sarankan untuk mengambil makanan
secukupnya. Kalo kenyang dengan 1 piring nasi ya jangan ambil 2 piring nasi.
Buang-buang nasi entar.
Karena
ini acara formal dari Kementerian, semoga tulisan ini juga dibaca sama
orang-orang kementerian hehe. Aku punya saran aja sih, gimana kalo di Indonesia
diterapkan denda buat orang-rang yang membuang makanan? Atau yang paling sadis,
sanksi sosial aja. Hahahaha. Hanya saran sih, pokoknya ada hukumannya lah buat
orang-orang kayak gitu. Gak bermanfaat juga. DIkira keren apa buang-buang
makanan itu :(
Semoga
di acara-acara selanjutnya, pipel-pipel in de world bisa lebih mengharagi
makanan. Aku akan sangat menghargai orang-orang yang menghabiskan makanannya. Ini sebenarnya keresehanku dari dulu.
Tapi setelah melihat mas-mas waitres di restoran tadi, aku melihat tidak banyak blogger yang datang ke acara ini dengan meninggalkan makanan di pirirngnya. Kenapa aku bisa menyimpulkan itu? Karena mas-mas waitress tadi sudah 2 kali datang ke mejaku, dan semua piring yang ada di tangannya bisa dikategorikan bersih. Syukur deh kalo semisal mereka sudah sadar akan pentingnya Food Waste, hehe :)
Aku hanya bisa menyampaikan kampanye ini lewat tulisan. Semua diserahkan kembali kepada kalian semua. Bukankah sesuatu itu berawal dari sendiri? Mulailah dengan hal kecil seperti menghabiskan makanan yang ada di piringmu.