Hamur Dieng Bermain di Bawah Pohon
|
Bermain di Bawah Pohon. (Photo by Fery) |
Kira-kira
begitu tagline di Instagram @hamur_dieng. Rasa penasaranku akan tempat ini
sudah dimulai sejak akhir Oktober 2017. Waktu itu, anak-anak kelas jurusanku
pengen sekedar kumpul-kumpul gitu. Yah namanya juga netizen, pengennya nongkrong outdoor, nyaman dan harga menu yang murah. Tiba-tiba aku teringat akan sebuah
Garden Café, Hamur Dieng, kebetulan salah satu pemilik lahannya adalah seorang
yang aku kenal.
Sebenarnya
saat itu, Hamur Dieng belum buka, tapi boleh mampir. Jadi, kami tetep berencana
untuk kesana. Hamur Dieng letaknya di Jalan Raya Dieng no 9, Kalisongo Kecamatan
Dau Kabupaten Malang. Cari di google sudah ada kok.
Hamur
Dieng, berarti Rumah Dieng (Rumah dibalik Hamur) dari bahasa Malang, ya taulah kalo bahasa Malang sering dibalik-balik. Resmi dibuka pada 1 November 2017
kemarin, masih ada 1 bulan sejak dibuka. Jadi, bagi kalian yang belum kesana,
Hamur Dieng dulu itu ya rumah, ada penghuninya sampai sekarang, Cuma beberapa
bagian dijadikan kafe umum, dan lainnya dijadikan tempat tinggal.
Karena
jalan di daerah Dieng Malang ini sedikit naik turun, jadi bangunan Hamur Dieng
juga bisa dibilang unik. Rumah yang dijadikan tempat tinggal berada di bawah,
lalu kafe nya berada di atas. Jadi seperti ada taman di lantai 2 gitu. Keren
deh pokoknya. Nisa Tiara, salah seroang temanku, yang juga anak dari pemilik
tempat tinggal yang di bawah. “Konsep disini adalah kafe dengan taman yang
seperti rumah sendiri. Kayak gini biasanya disukai keluarga. Jadi siapa saja
bisa nongkrong disini”.
Aku
membenarkan kalimat Nisa barusan, karena aku sudah 3 kali ke Hamur Dieng,
terhitung saat belum resmi dibuka. Hehe. Abisnya, nyaman banget berada disana.
Kalo bisa dilihat, Hamur Dieng ini mempunyai 4 spot yang bisa dipakai untuk
menikmati kudapan-kudapan yang ada di daftar menu.
Pertama,
indoor. Ya bila gak pengen kehujanan di akhir tahun ini, kalian bisa
duduk-duduk manis di area indoor. Meja dan kursinya terbuat dari kayu. Jika
hari mulai petang, lampu-lampu bohlam kuning dengan konsep industrial
dinyalakan. Menambah kesyahduan.
Kedua,
area balkon. Balkon ini terletak di sebelahnya area indoor. Hanya saya area
balkon tidak ada plang di atas, jadi bisa kena air jika hujan turun. Tapi, di
balkon bisa menikmati pemandangan kawasan sekitar dari lantai 2. Cocok buat
yang pengen menyendiri di tengah sore dengan playlist kesayangan dari hp.
Ketiga,
area outdoor. Ada sekitar 4 kursi panjang dan 8 kursi panjang di area sini.
Biasanya, yang duduk di outdoor adalah mereka yang dateng rombongan. Lebih
dari 4. Di area ini juga dijadikan tempat-tempat foto dan selfie. Karena emang
the good edge.
Ada
tembok bata putih yang kece banget dijadikan background foto, ada ayunan kayu
yang vintage dan background pohon-pohon ijo. Pernah sewaktu aku kesana, ada
rombongan jauh dari Surabaya hanya untuk foto dan nongkrong disitu.
|
Spot Tembok Putih jadi Favorit. (photo by Fery) |
|
Kumpul Komunitas Earth Hour Malang di Hamur Dieng. (Photo by Tim Multimedia earth Hour Malang) |
Keempat,
area ini bisa dibilang area favoritku, area perpustakaan. Yah, disini banyak
sekali buku-buku yang gratis untuk dibaca di tempat. Jadi, bisa ngeteh atau
ngopi manis dengan ditemani tumpukan buku. Masih di area perpustakaan, ada
semacam teras yang sekaligus bisa menikmati taman bagian outdoor. Enak emang
duduk-duduk disini, ngobrol ringan tentang kehidupan juga boleh.
|
Baca buku untuk menambah ilmu. (In frame : Fery) |
|
In frame : Fery |
Kalo
kalian para pejuang skripsi dan nyari suasana yang berbeda, coba dating aja
kesini. Dibuka dari pukul 3 sore sampai 11 malem. Untuk mau konsentrasi
ngerjain skripsi, aku sarankan kalian datang pas awal-awal buka. Selain masih
sepi pengunjung, juga masih kerasa angin sore sepoi-sepoinya. Biar otak juga
gak spanneng liat tulisan berjejer di skripsi kalian. Haha.
Karena
sudah aku jelasin di atas, alangkah lebih baiknya kalian melihat foto-fotonya
di bawah ini.
|
Difotoin ala-ala sama Fery. (photo by : Fery) |
|
Kunjungan pertamaku ke Hamur Dieng. |
Untuk
menunya, disini memang tidak banyak. Kebanyakan bisa kalian temukan di rumah.
Kembali dengan konsep awal yang ingin memanjakan pengunjung seperti di rumah
sendiri. Ohia, ada yang terlewat, jika kalian ingin ke Hamur Dieng, coba kalian
mandi dulu, karena di area outdoor banyak nyamuknya. Hehe. Maklumlah, namanya
juga kan taman perkarangan rumah. Hehe. Atau bisa jadi masukan untuk pihak
Hamur Dieng agar disediakan obat nyamuk bakar atau lotion anti nyamuk di setiap
sudut agar pengunjung yang darahnya disukai nyamuk seperti aku bisa tambah
betah main kesananya. Hehe.
|
Teh Blackcurrant, Risol Jamur dan Taro Latte (photo by : Fery) |
|
Taro Latte (photo by Fery) |
Selain bisa nongkrong dan foto-foto, kalian juga bisa mewarnai di atas kayu yang sudah disediakan sama pihak Hamur Dieng. Namun untuk pewarnanya bawa sendiri ya? :)
|
Nisa lagi mewarnai. |
Banyak
sekali yang menanyakan Hamur Dieng itu tempat apa, letaknya dimana, itu kafe apa
area outdoor buat foto. Melihat animo netizen begitu antusias ingin kesini,
baiknya aku menuliskan dan menerbitkan postingan ini. Sebenarnya, pemandangan taman di Hamur Dieng jika malam sangat bagus. Gak percaya? Buktikan sendiri hehe.
Semoga bermanfaat ya teman-teman sekalian.
Hamur Dieng
Buka:
15.00 WIB - 23.00 WIB
Harga :
10k-15k
Sosial Media
Lokasi :