“Tak pernah terlewatkan, dan tetap mengaguminya…
Kesempatan seperti ini tak akan bisa di beli
Bersama mu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu…”
Ipang – Sahabat Kecil
Selalu bersyukur mengenal, bahkan aku selalu bersyukur
menjadi adik mu, Tjipto Susanti Aldila Anitamawati a.k.a Aldila. Tepat 11
Januari 1990, engkau dilahirkan ke dunia setelah 9 bulan mengandung di perut
ibu mu, yang juga ibu ku.
Saat engkau berumur 6 tahun, aku lahir di dunia ini.
Meskipun terpaut cukup jauh secara umur, tapi kita tak jauh secara hati. Selama
7 tahun, kita habiskan waktu berdua. Kemana kamu pergi, entah bersama teman
sebaya mu, aku selalu ingin ikut. Seakan apa yang engkau kerjakan adalah hal
menarik dan panutan bagi ku. Dan selama itu, kita selalu dibelikan baju kembar
oleh Ibu. Haha, lucu jika teringat, karena kita bukanlah saudara kembar.
Banyak waktu yang kita lewati berdua, sampai kita
kedatangan putri kecil lagi dari perut Ibu. Yang tak lain kita panggil “adik
bungsu”. Sejak 2002, personil ‘Aldi-‘ kita bertambah, yaitu Aldita. Kita pernah
tertawa bersama, melewati masa sulit yang sama. Saat keadaan ekonomi Ayah dan
Ibu berada di bawah, engkau pandai bertahan, mbak. Aku salut dengan mu.
Engkau tak pernah mengeluh, hanya dibawa santai.
Sempat beberapa tahun aku dan mbak jarang tertawa bersama karena keadaan yang
tidak memungkinkan untuk tertawa, pada saat itu. Tapi akhirnya, kita bisa
melewati masa itu semua. Bisa dibilang, kita jadi sering kembali tertawa dan
tersenyum satu sama lain. Memang kehidupan tak selama nya tentang tertawa,
namun juga kesedihan dan kenaikan emosi. Aku yang jahil suka memakai alat tulis
dan barang mu tanpa izin, hingga akhirnya engkau mengunci almari mu. Atau
terkadang engkau yang suka merintah-merintah dan aku nya yang malas mengerjakan
hingga kami bertengkar dengan bantal sebagai senjata. Atau juga tentang kamu
yang dipukuli Ayah hingga aku ikutan menangis?Salah kamu sendiri, mbak, pulang
malam demi home band SMA mu dulu. Haha. Banyak juga yah kenangan kita mbak?
Capricorn. Engkau seorang yang ambisius, kuat dan
tangguh. Maka tak heran jika kamu punya motto hidup :Be Strong!
Kamu pernah cerita, mbak, kalo motto hidup mu ini
bisa dipakai kapan saja. Katamu, kita harus kuat menghadapi masalah, apapun
itu, dan bilang kalo kita masih punya sesuatu yang “Besar”, yang bisa membantu
kita menghadapi masalah. Aku selalu senang mendengar setiap cerita, curhat, dan
lelucon mu. Nasihat dan cerita motivasi ku membuat ku ingin menjadi kuat juga
sepertimu.
Kamu anak pertama. Pasti sulit menjadi seorang
panutan, di segala bidang. But you’ve done. The best of you.
Sekitar pertengahan 2011, engkau dilamar seorang
pria. Entah kenapa aku saat itu aku berasa aneh. Bahagia karena kamu pun
bahagia, atau sedih karena akan ditinggal oleh kakak yang selama aku hidup
menjadi musuh, teman bahkan tempat curhat ku?
And finally, 2013 engkau menikah dengan pria yang
sama pada tahun 2011 itu. Sebagai adik kandung mu, seharusnya aku berada di
barisan paling depan untuk melihat kamu naik ke pelaminan. Maaf mbak, aku gak
bisa melakukan itu. Tubuhku gemetar, air mata ku tiba-tiba menetes begitu saja.
Apalagi ketika kamu dan mas ipar mengucapkan janji pernikahan. Semakin jadilah
tangisan ini. Aku berada di back stage. Hanya melihat mu -yang menjadi ratu
sehari- dari kejauhan. Aku tidak ingin merusak acara pertama dan terakhir dalam
kehidupan mu. Dan setelah acara selesai, aku akhirnya bisa mengucapkan “Happy
Wedding, my beloved sister”
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMj6ACpvMRuSd6w3kK_KTHPDvdDeGzu8eKSPQ4E9zQ1nF0dPhkfLRTfhD014y1gCbwhTuLQplh_jQEn5Y-OytD-LdCvz8PWeQLRS5FYt91ui6tZm4yRAgNoq0wZLo7s2yLGH4yqRUhHMo/s1600/C360_2015-01-11-11-37-47-989.jpg)
11 Januari 2015 dan kamu genap 25 tahun berada di
dunia ketiga setelah “dunia perut ibu”. Sekarang kamu pun jadi Ibu. Kamu sudah
punya anak yang sehat dan lucu. Dan aku melihat perjuangan mu (lagi) saat
mengandung, melahirkan dan merawat anak mu, aku merasa ada kehebatan luar biasa
di dalam dirimu. Hingga akhirnya kamu ku beri julukan “Second Mom”. Teruslah
menjadi Ibu yang bijak untuk anak mu. Jadilah Istri idaman untuk suami mu.
Jadilah Kakak yang tetap menyangi adik-adikmu dan tetap jadi anak yang berbakti
kepaada Ibu dan Ayah. Dan yang terpenting, jadilah Hamba yang selalu dekat
dengan Allah.
Itu adalah secuil harapan ku buat kamu, mbak. Semoga
yang semoga-semoga bisa terlaksana dan dikabulkan oleh Allah. Aamiin.
Your Beloved
Sister,
Lollipop Girl