Jatuh hati.
Dimana hati
lebih bahagia daripada biasanya. Bibir lebih sering tersenyum sendiri melihat
chat obrolan. Jantung lebih sering berdegup kencang ketika berbicara dan
menatap matanya. Dada lebih sering merasa sesak ketika berjalan berdua dengan
dia. Wajah lebih sering memerah ketika dia rela berlutut untuk memberi bunga,
atau hanya sekedar membetulkan tali sepatu mu.
Apa kamu siap jatuh
hati (lagi) ?
Mungkin dia bukan first crush. Apa mungkin dia orang yang
ke-sekian kalinya membuat mu jatuh hati? Urutan ke berapa pun dia dalam hati
mu, pastilah kamu merasakan fenomena-fenomena jatuh hati.
Yakin kamu siap jatuh
hati (lagi) ?
Apasih yang membuat mu
tidak yakin dan memilih untuk tidak melanjutkan proses ‘jatuh hati’? Banyak di
antara kita, memilih untuk sendiri lebih lama. Yah, itu hak mereka karena itu
pilihan. Namun, apakah berdua lebih baik daripada sendiri? Lantas, mengapa
masih banyak orang-orang yang enggan untuk jatuh hati (lagi)?
Tanya hati, apakah dia
mampu untuk disakiti (lagi) ?
Ini dia jawaban nya.
Siap jatuh hati adalah siap disakiti.
Karena kodrat manusia
adalah membuat salah.
Pastilah di sepanjang
perjalanan, akan ada bentuk kesakitan. Bagaimana cara kamu dan pasangan mu
untuk tetap saling tidak berpaling. Bertahan ketika salah satu menimbulkan
luka, dan yang lain mengobati luka.
“Jika seseorang sudah
siap disakiti, maka dia siap untuk menerima CINTA seutuhnya” – Bernard Batubara , The Author.
Apa kamu siap disakiti
(lagi) ?