Dirgahayu Republik Indonesia!

Gak kerasa si Nesia udah berumur 69 tahun, mungkin kalo dijadikan manusia, udah punya cucu dan udah tua renta. Hahaha. Nesia adalah panggilan sayang ku buat Indonesia. Maksa? Yah biarin. Hehehe.

source

Sebagai pemuda Indonesia, aku bingung, mau ngelakuin apa untuk Indonesia ku. Di saat masi sekolah dulu, setiap tanggal 17 Agustus mengikuti Upacara Bendera Spesial, spesial memperingati HUT RI gituu, tapi kalo udah kuliah gini harus ngapain dong?

Sebenarnya banyak cara untuk memperingati Hari Kemerdekaan ini, apalagi kita sebagai anak muda, penerus bangsa, harus mempunyai jiwa nasionalisme dan patriotisme agar mencapai tujuan martabat Indonesia untuk membangun kesejateraan umat *semakin ngelantur*.

Hahaha, tapi emang bener, kita sebagai pemuda juga bisa melakukan hal positif untuk ikut memperingati HUT RI. Contohnya menjadi pemuda yang baik, mencintai, membeli dan memakai produk dalam negeri, bisa membawa nama baik Indonesia yang sedari dulu udah dicap sebagai Negara yang jelek dan masih banyak lagi hal-hal yang bisa kita lakukan.

Ngomongin soal Hari Kemerdekaan, pasti gak luput sama yang namanya “Lomba-Lomba 17an”. Yup, di beberapa kampung masih mengadakan rangkaian acara lomba-lomba gitu. Include, kampung ku. Keren kan? Jadi di kampung ku masih ada yang namanya Karang Taruna, panitia yang ngadain Lomba-Lomba. Tapi di kampung ku gak hanya ngadain lomba aja, tetapi juga Pentas Seni dan Gerak Jalan. Wuhuuuu….

Dari bulan Juni, sebelum Romadhon, kami, para panitia sudah mulai sibuk mengurus segala sesuatu menganai acara kami. Dari mulai proposal, pencarian dana, daftar lomba dan tak lupa membentuk kepanitiaan. Dibantu dengan senior karang taruna (yg sekarang udah berkeluarga), bapak unyu-unyu dari RT, RW dan perangkat Desa, dan warga sekitar, maka jadilah sebuah Panitia Acara 17an.

Waktu itu, kami kekurangan dana, kami sampai jualan takjil dan meloakkan barang-barang bekas milik warga sekitar. Demi uang, bro! Apapun dilakukan asal halal. Hahaha. Dan alhasil uang yang terkumpul gak seberapa banyak emang, tapi tak apa lah, disyukuri aja.

Emang yang namanya rezeki gak kemana, jauh dari perkiraan, taun ini banyak donator dari kampung ku yang menyumbang uang untuk Acara Peringatan Hari Besar ini. Wuhuuu (again). Yah total kira-kira pemasukan sudah mencapai 10 juta-an lah. Tapi pengeluaran kita juga banyak, ya Alhamdulillah sih bisa nutupin. Pokoknya gak minus aja.

Emang sekarang uda masuk bulan September sih, tapi kan gak ada salahnya kalo ngucapin telat, daripada gak sama sekali. Dan juga Pentas Seni dan Gerak Jalan baru diadakan di awal bulan September. Hehehe.

Tari Burung Pisen

Ibu-Ibu Paduan Suara

Tari Remo

Gadis-Gadis Imut lagi ngedance

Antusias warga, ini bukan tawuran loh?

Ibu-Ibu Rumpik (lagi)

Gadis-Gadis Imut antri nunggu giliran

Berani tampil adalah keutamaan :3

Esoknya, setelah Pentas Seni, ada Gerak Jalan keliling kampung yang diikuti warga sekitar juga.

Senam bersama sebelum Gerak Jalan

Warga di tengah Gerak Jalan

Mas Penyebrang Jalan, tetep eksis

Orkes dan Penyanyi Cantik nya bro!

Salah satu hadiah utama (bukan mbak nya)

Nah, itu ada beberapa foto dokumentasi saat acara, kalo ini foto beberapa panitia (gak semua mau ikutan foto soalnya -_-)

Acara ini bikin aku capek, pusing, seneng, haru sekaligus melatih tanggungjawab. Aku selaku salah satu dari panitia mengucapkan banyak terimakasih kepada Allah SWT, seluruh Warga RW04, Dusun Mbuwek, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir Kabupaten Malang, Bapak-Bapak RT, Bapak RW, Bapak" BPD, Bapinmas, Senior" Karang Taruna, pokoknya buat semua yang telah membantu atas kelancaran dan kesuksesan acara ini. Kami, Panitia Acara, tidak akan bisa mengadakan acara ini, tanpa bantuan dari segala pihak :)

Sekian cerita ku tentang Peringatan HUT RI taun ini, wish you all the best, Nesia!

Merdeka!