Honestly, aku sudah tau namamu. Siapa sih yah gak
kenal kamu? The active guy in campus, so anybody knew you. Bzz, tapi satu yang
jadi masalah. Aku hanya sekedar kenal. Untuk berkenalan secara resmi? Tukeran
pin BBM? Not yet! Lirik "Terdiam" benar-benar menggambarkan suasa
hati ku di awal aku resmi duduk satu meja dengan kamu berkat salah satu teman
kita, yang bisa dibilang "Mak Comblang" kita. So? You started
conversation and lended your hand. "Yaro", you said it.
"Aldike", i said it.
Not stop there, all night i thought 'bout you. I
was wide -awake. Could it be love? *kata Mbak Raisa* Hahaha, only God knows.
Emang aku gak bisa tidur malem nya, silahkan kalian semua bilang kalo aku lebay
atau norak, but it was me. Susahnya bilang kangen ke dia, Pin BBM aja gak
punya, apalagi nomer hape.
Apa yang aku lakukan jika
ada rasa ingin jumpa?
Rindu, apa yang aku
lakukan jika engkau datang bertamu?
Kalo kangen, aku cuma bisa memandangi fotonya dan
stalking akun-akun nya *salam stalker*. Selain itu, aku juga titip salam ke ‘Mak
Comblang’. So flat! One day, He said “Ini loh aku kasih Pin BBM nya, buruan di
invite, dia ingin lihat kamu niat gak kenalan sama dia”. WHATTT??? Aku
nge-invite duluan? Hmmm… Begitulah aku, dalem hati malu tapi jari uda terlanjur
menekan invite. Yauda sih, uda terlanjur juga. Tak lama, langsung di acc.
Seneng? Pasti. Heboh? Certainly. Dikatain gila? Biarin, haha. Yang penting aku
punya kontak BBM nya.
Mencoba BBM yang gak penting dan sekedar
nanya-nanya beberapa acara, udah cuma segitu aja perkembangannya -_____-
Suddenly, dia BBM kalo ingin ngajak aku hang-out, tapi dia masih sibuk. Yah aku
bales aja “Next time bisa, liburan pun aku stay di Malang kok”.
“I won’t give up on us
Even is the skies get rough
I’m giving you all my love
I’m still looking up
Still looking up”
Jason Mraz – I Won’t Give Up
Aldike Wandari adalah
orang yang keras kepala. Dia berjuang apapun hasil akhirnya.
Yup, setiap pagi aku mengirim pesan singkat
berupa semangat pagi untuk menjalani hari. Meskipun dia hanya membalas “Ok,
thanks.” Itu udah seneng banget, apalagi kalo keterusan BBMan haha. Pro-Kontra
mewarnai hari ku sejak saat itu. Yang pro, alasan nya memang cinta butuh
diperjuangkan. Dan aku gak mempermasalahkan gender. Yang kontra, alasan nya dia
gak tanggap, bahkan gak peka, gak ada usaha nya buat aku. Tapi aku memilih
untuk melanjutkan perjuangan ku, sampai aku merasa harus berhenti.
Aku tahu dia peka, aku tahu kalo dia sebenarnya
tahu tentang semua ini. Mungkin dia terlalu mikir kegiatan nya. He’s busy-guy.
Dia banyak kegiatan, dan terima itu. Aku pahami dia, aku mengerti dia, Well, I
arrived in unconditional love :)
“I like your smile
I like your vibe
I like your style
But that’s not why I love you”
Avril Lavigne – I Love You
[]
Aku suka cowok berjenggot tipis. Aku suka cowok
berkumis tipis. Aku suka cowok dengan rahang tegas. Aku suka cowok dengan
potongan rambut yang tipis di bagian samping. Aku suka cowok dengan senyum
lembut. And all of them are Yaro. But, they aren’t the reason why I love him.
Itu hanya beberapa nilai tambah aja, menurutku. Aku mulai mencintai sosok ini.
Udah lah, love is riddle.
“Bila cinta kita tak kan tercipta
Ku hanya sekedar ingin tuk mengerti
Adakah diriku, singgah di hatimu?
Dan bila engkau tahu
Kau lah yang ada di hatiku”
Maliq & D’essentials – Untitled
[]
Aku putar-putar berulang kali lagu ini. Lagi.
Lagi sampai akhirnya air mata menetes. Apa
mungkin aku tak bisa meraih sedikit saja? Galau? Of Course. Gelisah?
Absolutely. Mungkin hati ini saudah capek buat ngejar dia. Yasudah lah, aku
bersikap biasa aja. Mencoba melupakan beberapa isi BBM dan beberapa little
things that we did.
Sampai akhirnya aku dan dia dipertemukan oleh
Tuhan di salah satu tugas ku. Tugas nya simple, cuma buat pesan Audio seakan
akan diputar di stasiun radio beneran. Aku meminta bantuan nya untuk berdialog
dengan ku. Coz I knew that he has a good voice.
Setelah selesai take voice untuk tugas ku, dia nampak
gelisah dan bertanya apa kah aku ada acara lagi setelah ini? Dan aku jawab
jujur bahwa aku gak ada acara, aku capek dan mau pulang, istirahat. Mungkin
sepertinya tergesa-gesa, dia mengutarakan bahwa slama kita dekat ini, dia
merasa nyaman dan tanpa basa-basi dia berkata kalimat yang selama ini aku
impikan. Dan kalian tahu, aku seperti orang gila karena ingin teriak. Hahaha. I
was speechless. Thank you for accept me
to be a most happy girl in the world.
“I don’t know how
It gets better than this
You take my hand and drag me head first
Fearless
And I don’t know why but with you I’d dance
In a storm in my best dress fearless”
Taylor Swift – Fearless
:)