Tak
penting seberapa bagus tempat piknikmu untuk dijadikan Photo Spot, yang
terpenting adalah momennya – Aldike, The Lollipop Girl.
Selalu
bersyukur kepada Tuhan jika diberi kesempatan mengunjungi suatu tempat alias
piknik di sela padatnya aktivitas dan urusan. Yup, kali ini aku memeluk Tuhan
dan berkata “Terimakasih telah memberiku banyak anugrah dan kesempatan ini.”
Di
mulai dari melihat kalendar dan menyadari bahwa ada long weekend. Pas tanggal
24 Desember 2015, rencana ini tidak menjadi wacana saja. Aku bersama Bang
Ghozi (crew Loan House Production), melakukan sebuah piknik. Wacana awal kami ingin ke Sidoarjo dan
Surabaya, namun terkendala oleh beberapa hal, and finally, kami memilih Kampung
Coklat di Kabupaten Blitar.
Kampung
Coklat ini ada di desa Kademangan, Kabupaten Blitar. Untuk letak pas titik
koordinat garis Lintang dan Bujurnya, tolong tanyakan Google saja yah? Hehe.
Piknik
yang kami sebut One Day Escape ini adalah hari dimana kami liburan seharian dan
tanpa berinteraksi dahulu dengan urusan masing-masing melalui hape. Niat awal memang begitu,
namun setelah dipikir-pikir, masa iya seharian tanpa hape? Kalo Emak nelpon dan
gak diangkat, bisa tambah panjang nih masalah. Hehe, jadi kami memutuskan
memakai hape ketika mencari lokasi (Google
Maps) dan menjadi silent reader di grup (atau membalas chat grup jika sangat
penting sekali pake banget).
It’s
time to escape…
Berangkat
dari Malang sekitar pukul 6.30 WIB. Kita mengendarai sepeda motor. Awalnya kami
berencana naik kereta api. Tapi dengan pertimbangan yang sedikit berkeringat
karena adu argument, akhirnya kami naik sepeda motor saja. Karena berangkat
cukup pagi, kami belum sempat sarapan dan alhasil, kami sarapan di pinggir
jalan kembar menuju Kota Blitar di daerah Kepanjen.
“Pernah
ke Blitar?”
“Pernah,
tapi naik kereta api dan disana dijemput sama teman. Kamu?”
“Belum”
“Lalu,
kita kesana modal nekat dan plang penunjuk arah di jalan?”
“Ya,
dengan sedikit teknologi.” Bang Ghozi mengeluarkan hape dan membuka Google
Maps.
Dengan
modal bensin full tank, Google Maps, jaket, helm dan sebotol minum air putih,
kami menuju TKP. Jujur saja, aku bodoh dalam hal membaca peta atau penunujuk
arah semacam Google Maps ini.
“Di
depan belok kanan”
“Oke”
“Eh
kebanyakan, belokan yang sebelumnya”
“Lah
katamu di depan”
“Ya
maap,” kataku sambil muter-muter hape.
Untung
Bang Ghozi sabar dan gak marah-marah.
Kami
berdua, for the first time, ke Blitar dengan kendaraan pribadi. Kami semacam 2
orang kota yang baru pertama kali melihat pemandangan Waduk Lahor. Disana memang indah,
banyak manusia yang foto-foto di jembatan Waduk Lahor.
“Wah,
bagus yah?”
“Iya”
“Daebak!”
Perjalanan
kami tidak semulus paha Nabilla JKT48. Menurut GMaps, jalur terdekat untuk
sampai ke Kampung Coklat di daerah Kademangan adalah melewati perkampungan
kecil, pelsok, pedesaan dan dengan jalan yang tidak rata.
“Ini
beneran lewat sini?”
“Gak
tau, kata GMaps gitu”
“Lah
dulu kamu gimana sama temanmu?”
“Aku
dulu tidur sepanjang perjalanan di mobil”
“-_-“
Karena
ragu, kami akhirnya bertanya ke beberapa orang. Yak, memang sial. Jalur yang
direkomendaikan GMaps memang melewati perkampungan karena itu memang jalan yang
lbh dekat. Baiklah, kami memaafkanmu GMaps. Tanpa kamu juga kami tidak bisa
sampai di Kampung Coklat dengan selamat.
Sekira
pukul 9.30 WIB, kami sampai di tempat parkiran Kampung Coklat. Jika kalian
konstan mengendarai kendaraan dan tidak singgah, perjalanan hanya memakan waktu
lebih kurang hanya 2 jam saja. Inilah keseruan kami di dalam Kampung Coklat.
 |
crew pembawa barang rangkap kameramen |
 |
ayo bang, ikut adek! |
Well, pas mau balik, kami berniat untuk ke Kota Blitar (FYI, Kampung Coklat ada di Kabupaten Blitar yang berjarak sekira 10-11km dr Kota Blitar). Tapi pas uda di persimpangan, hujan deras dan akhirnya kami memtusukan belok ke Malang. Huhu, sedih sih tapi yah tidak mengapa. Mungkin Tuhan berencana lain. Mungkin Dia ingin kami melukan One Day Escape lagi di Blitar dengan edisi yang berbeda.
Pulangnya, kami sempatkan diri untuk berfoto di jembatan Waduk Lahor biar seperti manusia-manusia yang lain. Kami juga tidak ingin ketinggalan zaman, haha.
 |
Jomblo banget, mblo! |
 |
see you, Blitar! |
Piknik
tak harus mahal
Piknik
tak harus jauh
Piknik
tak harus nunggu libur panjang
Sempatkanlah
walau jatah liburmu hanya 12 jam.