Di suatu malam yang cerah, meskipun tetap gelap dan tak
bermentari. Seakan langit mendengar keluh kesah ku. Seorang pria tinggi
menghampiri ku dan berkata “Mau makan? Atau sekedar nongkrong, Tuan Putri?”
Aku tidak menjawab, berpikir sejenak. Bukan berarti aku
menolak ajakannya. Damn ! Siapa yang bisa menolak ajakan dari seseorang yang
bikin aku jungkir balik di atas kasur ketika dapat pesan singkat darinya?
Tebak ! Otak ku sedang mencari cozy place untuk mengobrol
berdua, sekedar cerita basa-basi tidak karuan. Seperti Gmaps, otak ku menyisir
satu per satu jalanan di Kota Malang. Aku tidak banyak tahu mengenai Kuliner Malang. “Aku ingin berada di sebuah tempat,
seperti Kedai Kopi dan Resto. Semacam
itu,” akhirnya aku angkat bicara.
“Permintaan mu terkabulkan, Yang Mulia,” ujarnya sambil
meniru seorang pelayan istana di sebuah kerajaan Antah Berantah. Entah. Dia
selalu bisa membuat ku merasa memang akulah sang Putri di Istana.
Sepanjang perjalanan, angin semilir menembus helm yang aku
kenakan. Tanpa permisi melewati sela-sela kain jilbab pink yang aku kenakan.
Dingin, namun sedikit tertolong karena badan kecil ku bisa bersembunyi di balik
punggung si driver.
Setelah hampir 30 menit perjalanan, aku berada di sebuah
jalan, terlalu besar untuk dikatakan kecil dan terlalu kecil untuk dikatakan
besar. Sebuah jalan bernama “Kalpataru”. Aku termenung melihat plang sebuah
tempat makan bertuliskan Lenong RumpiKopitown (Minggu – Jumat 13.00-23.00 dan Sabtu 16.00-24.00). Sebelum aku membuka mulut untuk
bertanya lebih lanjut, dia membantuku membuka helm dan aku masi bengong, dia
mempersilahkan aku masuk ke dalam tempat itu.
Dan, kekhilafan itu dimulai…
Bukan bermakna negatif. Aku dan Ghozi (Seseorang yang
sedaritadi aku ceritakan) memaknai kata ‘khilaf’ untuk makan secara berlebihan.
Karena, meski badanku kecil, namun makanan ku melebihi volume lambung ku, yang
membuat dia berkata “Dasar cacingan!” . Thank for it !
Sampai di pintu masuk, kami disambut hangat oleh para
pramusaji. Senyum mengembang di wajah mereka, sabar membututi kami yang bolak-balik tukar tempat duduk. Setelah nyaman dengan posisi tempat duduk,
kami diberi sebuah menu makanan.
Emang aku yang kelaparan, atau memang atas dasar suka makan.
Aku bingung memilih menu-menunya. Oh God, semua disini enak dan lengkap.
Bayangkan saja, semua masakan yang rata-rata orang jual ada disini. Mulai dari
Nasi Bakar, Lalapan Ayam dan Ikan, Mie Pangsit, Bakso Bakar, Udang, Cumi, Tahu,
Nasi Goreng, Bakmi, Koloke dan masih banyak lagi. Harus memakai emoticon apa
untuk menggambarkan ini semua? Hmm.
Penyegar setelah makan pun juga seperti itu. Lengkap ada,
mulai dari Es Kelapa Muda, Es Alpukat dan buah-buahan lainnya, segala macam
Kopi gaul, seperti Machiato, Cappucino, dan semua kopi yang berakhiran O.
Setelah 15 menit berpikir dan memantabkan pilihan, aku
memanggil pramusaji. Kaos polo hitam dengan logo Lenong Rumpi, dan pin
bertuliskan ‘Dwi’, nama si pramusaji. Dengan sigap, dan tentunya sabar, si ‘Dwi’
ini menuliskan menu-menu yang aku sebutkan. Aku memesan Mie Ayam Pedas level 2
dan Es Kelapa Muda. Sedangkan Ghozi pesan BBQ Steak, Snack Cumi Crispy dan Es
Alpukat.
 |
lama milih menu |
Sembari menunggu pesanan, dia menyiapkan film-film pendek di
laptopnya. Sedangkan aku sibuk melihat sekeliling. Keren, batinku. Dengan
konsep seperti rumah jawa zaman dahulu, ada bagian tembok yang segaja
memperlihatkan batu bata yang dicat putih, di sisi lain, tepatnya tempat duduk
ku dan Ghozi, terdapat sekat bambu-bambu yang unik. Di tembok lain, diberi cat
hitam putih horizontal untuk menpel beberapa momen.
Tepat di sebelah kasir, terdapat mini bar dengan tempat duduk yang tinggi. Mungkin disana akan diisi oleh orang-orang yang dtang untuk sekedar sharing with their own coffe.
 |
mini bar |
 |
salah satu ornamen di mini bar |
 |
nice design interior |
 |
salah satu sudut dinding yang keren dan kreatif |
Di sudut ruangan, terdapat tempat mengisi
daya baterai hape bagi kalian yang tidak membawa charger atau power bank. Ada
juga semua papan billyard kecil unyu untuk dimainkan anak-anak. Menuju luar,
ternyata ada konsep outdoor yang diberikan. Dengan lampu remang bergelantung
panjang, lampion merah bertuliskan LOVE, membuat suasana menjadi istimewa, bagi
mereka yang menginnginkan sebuah keromantisan.
 |
area isi daya baterai |
 |
bisa disodok (bolanya!) |
 |
aura romantis di outdoor |
Tak hanya indoor dan outdoor, ada juga sebuah meja di teras
depan kafe dan ruangan VIP. Semua jenis manusia, semua usia, bisa datang
kesini. Entah kalian mau berdua saja bawa gebetan, pacar, selingkuhan, mantan,
friendzone, atau rame-rame sama keluarga dan sahabat juga bisa. Gak cuma makan dang ngerumpi, kalian juga bisa main-main sama permainan yang disediain sama Lenong Rumpi. Datang aja kesini. Exactly, Jalan
Kalpataru 110.
 |
VIP room ada TV nya sendiri |
Finally, makanan kita datang. And you know, aku sudah tidak
sabar mencicipi semua makanan yang telah disediakan di meja. Tak lupa berdoa, kami langsung menghajar satu
per satu makanan. Soal rasa, I give 9/10 point. Yummy ! Mienya lembut, dengan
taburan ayam dan bumbu peda karena memang aku pesan pedas. Tapi buat kalian
yang tidak suka pedas, bisa memesan Mie Ayam biasa, atau Mie Ayam Keju dan Mie
Ayam Spesial Lenong Rumpi yang recommended. Es Kelapa Mudanya juga aduhai.
Setelah pedas makan Mie, langsung larut dalam manisnya gula di dalamnya.
 |
halo, segar! |
 |
menu makan malamnya Bang Ghozi |
 |
avocado do do |
 |
seperti inilah menu dinner kami |
 |
muka kelaparan |
 |
BBQ steak |
 |
Mie Ayam Pedas |
 |
sruput yang gak dosa |
Ghozi said “Steaknya enak, apalagi bumbu BBQnya pas. Ditambah
minum es alpukat, jadi seger deh”
Setelah kenyang, tak lupa kami makan snack yang dipesan
sambil cerita haha-hihi tentang kehidupan masing-masing. Cumi goreng yang
dipesan Ghozi mampu membaur diri dengan kamu yang sudah cerita banyak. Tidak
berbau amis dan alot, cuminya renyah, enak dikunyah dan bumbu tepungnya pas.
Merasa kurang afdol jika tanpa nyemil, akhirnya aku memesan
Tahu Crispy Snack untuk meleburkan lagi percakapan kami yang intim. Di sudut
ruangan, aku bisa melihat jam dinding vintage, menunjukkan pukul 19.30 WIB.
 |
Sisa Tahu Crispy Snack yang sempat terfoto |
 |
Thank you, Lenong Rumpi! |
Semakin larut, aku sudah rumpi sana-sini, sedangkan Ghozi
sebagai pendengar setia bersedia dan rela mendengarkan kerumpian ku, walau aku
tahu, dia lelah sehabis dari kantornya. Itulah yang aku suka, dia masih mau
menyisihkan waktunya untuk sekedar makan malam bersama di tempat yang aku tidak
tahu harus menyebut apa. Berada di atas kata cozy, comfortable dan apapun itu.
Setelah sejam melepas rindu, kami mengabadikan momen
sebentar.
Dirasa cukup haha-hihi, ngerumpi dan foto bersamanya, aku
dan Ghozi menuju kasir dan betapa terkejutnya aku. Di luar ekspetasiku, yang
aku kira aku akan membayar lebih, ternyata total harganya dibawah yang aku
bayangkan. Murah, namun tidak murahan. Harganya terjangkau, bagi pelajar dan
mahasiswa. Sungguh tempat recommended sekali, dan tentunya bersejarah bagi aku
dan Ghozi. Semua makanan disini sekira under 20k + good public service.
Kurang apa coba? Kurang kalian aja yang belum kesini. Kuy!
Tonight, is a unforgettable moment. Thank you for Ghozi who
chose this place.
Thank you Lenong Rumpi and the crew, you really treated us
like a King and Queen.
I’m happy