Krucuk-krucuk…
Suara hujan kayak gini bukan? Apa itu suara perut ku? Bukan!
Itu suara hujan. Gak percaya? Sudah percaya saja, ini kan blog ku.
Entah itu “krucuk-krucuk” atau “tik-tik-tik” yang penting
ini suarah hujan. Iya, hujan.
I like the smell of rain. Baunya khas :) Yah tau kan kalo bau tanah kering kena basah. Hmm, I like it.
 |
source: google |
Banyak orang yang mengatakan hujan itu menyimpan seribu
kenangan. Maksudnya yah bila kita melihat hujan, pasti ada beberapa memori
kegiatan atau kejadian yang kita ingat, terus ngelamun, terus kerasukan hantu
hujan.
Ini menurut ku sih, kalo aku liat hujan, atau lagi terjebak
hujan di kampus, aku pasti inget beberapa orang dan beberapa kejadian yang
menemaniku di saat hujan. Salah satu nya dengan kamu, iya dengan kamu.
*ngomong sama cermin
Berikut adalah beberapa orang dan beberapa kejadian yang
paling berkesan yang menemaniku di saat hujan gerimis ataupun hujan deres
(versi on the spot dike)
1. Keluarga
Tau gak sih kalo aku sayang banget sama keluarga ku?
Mwehehe, semua orang pasti sayang kan sama keluarga nya. Apapun yang terjadi,
meskipun itu keluarga sedang cerah, sedang mendung , sedang hujan atau bahkan
sedang mengalami badai, yang namanya keluarga yah keluarga.
Pernah suatu hari, kita ber5 (Yayah-Ibu-Kakak-Aku-Adik)
pergi ke Surabaya dengan naik bus, bawa 2 sepeda motor trus dititipin di
Terminal. Sepulang dari Surabaya, kami terjebak hujan di bawah fly-over
(jembatan layang). Kala itu sudah jam 10 malem dan dalam keadaan deres banget.
Gak mungkin kalo kami terjang hujan. Akhirnya, kita berteduh di bawah fly-over
sambil makan mie goreng, sambil ngemper.
Nyesek, iya, miris jika aku mengingat kejadian itu. Yayah
masih blm punya cukup uang untuk membeli Mobil besar yang cukup buat kami
sekeluarga. Tapi, Ibu menghibur kami dengan berkata “Syahdu sekali yah? Dngan
kejadian seperti ini, kita lebih dekat, lebih akrab dan lebih mensyukuri
hidup”. Terharu juga, nyesek juga kalo inget-inget kejadian ini.
Alhamdulillah sekarang Yayah sudah bisa beli mobil, yey! Dan
ketika malam hujan deres, aku selalu mengingat momen fly-over ini. It’s
unforgettable moment with them.
2. Kamu, DMRAI :)
DMRAI adalah makhluk astral yang selama 28 bulan
mewarnai hariku. Tepatnya waktu SMA.
*sorry yah mblo? Gini-gini aku punya mantan
Karena banyak waktu yang kulalui sama DMRAI, banyak juga
memori tentang hujan bersama dia. Dari awal dia nembak aku di saat hujan
rintik-rintik. Di saat dia gak bawa raincoat, kita ngiyup di tokonya koh dan
tacik. Dan ketika dia bawa raincoat, tapi malah diberikan ke aku dengan bilang
“Lebih baik kamu yang makek, entar kamu sakit” . Ughhhh! So sweet bingits kan?
Eits, pacaran gak Cuma senengnya doing. Di waktu aku
betengkar sama DMRAI pun, itu di kala hujan. Dia lebih mementingkan game online
daripada nganterin aku pulang. Akhirnya kita tengkar, and suddenly, rain was
falling.
Di saat kami kemah, aku dan DMRAI ikut mendaki bukit dan
melihat air terjun yang lebih tinggi. Unfortunately, hujan deres tiba-tiba
membuat kami dan teman-teman yang lain terjebak di jalan setapak dengan keadaan
kiri tebing kanan jurang. Selama 2 jam, aku dan DMRAI menikmati hujan di hutan
itu, sambil kedinginan, kita berebut korek dan MILO sachet. It’s a glowy
moment.
*udah yah? Kalo diterusin entar si empunya blog nangis dan
galau -_____-
3. Kamu, VAE
Namanya VAE, dia mungkin teman ku, sahabatku mungkin. Karena dia selalu mendengarkan ku ketika aku curhat, ketika aku ada masalah. Sering aku ke rumahnya. Dan aku sudah akrab dengan seisi rumahnya, terutama sama si kucing. Hehhe
Suatu hari, setelah liburan taun baru 2013, aku ingin bertemu dan pergi ke rumahnya. Dia menginjinkan dan cus aku langsung ke rumahnya sekitar pukul 6 sore. Mendung, gluduk dan lama-lama hujan deras. Untung aku sudah berada di depan rumahnya. Sambil kek orang ilang, aku mengetuk pintu dan whola, keluar lah adiknya. Adiknya menyuruhku masuk dan aku menunggunya, menunggu kakaknya. Dan jrengjreng! Dia datang dengan rambut awut-awutan karena basah dan senyum kecil kepadaku.
Setelah dia ganti baju, dia menyodorkan handuk dan duduk di sebelahku. Aku curhat tentang liburan ku dan dia pun juga begitu. Setelah hujan reda, aku langsung pamit pulang karena di jalan sudah gelap. Dan mungkin, kenangan hujan sama dia unforget-able bingits :")
Iya unforget-able, nyeseknya juga unforget-able banget. Karena aku pengen lebih dari temen, ternyata selama kita berjalan dan sering ngobrol berdua, dia hanya nyaman dengan friend-zone. DAMN!
 |
source: google |
4. Sahabat, Andrianto
Andrianto ini sahabat baru ku di kampus. Dia anaknya asik,
enak di ajak susah kalo aku juga susah. Mwahahaha. Aku bawa motor, biasanya
akunebengi dia berangkat atau pulang dari kampus. Karena rumah kita sejalan.
Ketika itu, hari Senin kita keluar kelas pukul 5 sore, tapi keadaan di luar
gerimis rapat. Kalo aku langsung pulang, pasti sampek rumah basah karena aku
gak bawa raincoat, pikirku kek gitu.
And then, aku, Andrianto, Dwi, Tiara dan Lulu (mereka semua
manusia kok!) mengisi makanan untuk perut di depan kampus. Kami makan dan
kongkow sampek jam 7 malem. Tapi hujan belum reda juga. Akhirnya, aku mengajak
Andrianto untuk beli raincoat yang maribuan (5000an). Itu loh, raincoat yang
tipis warnanya kek tas kresek -_____-
Daripada entar basah kuyup, kami akhirnya beli itu. Dan
langsung memakai nya. Iya, langsung dipake, soalnya kita gak bawa payung dan jarak
antara gerbang kampus dengan parkiran sepeda motor itu lumayan jauh. Imagine
it! Ada 2 gumpalan, pada malam hari berjalan pake raincoat warna merah menyala.
Kami kayak setumpuk kantong sampah besar yang berjalan. Mwehehehe. Jalan nya
sempoyongan karena kami gak bisa menahan tawa. I though that we were funny and
dumb
Mungkin dari cerita di atas ada haru, sedih, miris, seneng,
lucu, konyol dan kocak. Sebenarnya masih banyak lagi cerita tentang hujan.
Kapan-kapan saja yang disambung lagi. Sekarang aku mau ngeliat hujan dari balik
jendela kamar tidurku :)
Ini memoriku, mana memorimu? :D
See you!